Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku
optimistis bahwa TNI AD bisa membantu mewujudkan swasembada pangan
dalam tiga tahun ke depan. Jika target itu tidak terwujud, Gatot
berjanji akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai KSAD.
"Apabila dalam waktu tiga tahun tidak bisa swasembada pangan, maka
saya akan mengundurkan diri," ujar Gatot seusai menghadiri silaturahim
KSAD dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) provinsi,
kabupaten, kota, dan komponen masyarakat se-wilayah Jawa Barat dan
Banten, di Graha Tirta Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (13/1/2015).
Janji ini merupakan bentuk komitmen Gatot dalam melaksanakan tugas
Presiden Joko Widodo yang menargetkan bahwa Indonesia berswasembada
pangan dalam waktu 3 tahun. Menurut Gatot, Presiden sudah
memerintahkan semua pihak dalam TNI Angkatan Darat untuk membantu
mewujudkan hal itu.
"Ini perintah Presiden, saya yakin ini sangat mungkin dan pasti bisa," katanya.
Gatot mengatakan, dulu seluruh jajaran Kodam pernah mengikuti kegiatan
pelatihan swasembada pangan di Bone, Sulawesi Selatan.
"Hasilnya sangat signifikan, pada tahun 2008-2014 selalu meningkat.
Target 2 juta ton terlampaui," katanya.
Hasil itu pun menjadi salah satu hal yang membuat pihaknya optimistis
dalam mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
"Kemarin 500 orang hadir untuk membicarakan runtutan swasembada pangan
ini. Nanti pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi di wilayah
masing-masing," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Jawa
Barat saat ini masih menjadi pemasok terbesar taraf nasional untuk
padi. Menurut dia, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan produksi
pangannya dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang
ditargetkan Presiden Jokowi dalam tiga tahun ke depan.
"Selama ini, Jabar jadi pemasok padi terbesar nasional, 18 persen
lebih kurang. Sekarang ditargetkan lebih banyak dari itu. Kami optimis
tambah 1,5 juta ton, target besar sampai 2 juta ton gabah kering
giling," katanya.
Kini, lanjut Heryawan, Pemprov Jabar sedang memperluas lahan sawah,
khususnya di Jabar bagian selatan. Pria yang akrab disapa Aher ini
berharap, dengan dibantu oleh TNI, pihaknya dapat lebih memperkokoh
kedaulatan pangan, khususnya di Jawa Barat.
"Mudah-mudahan dengan kerja sama dan bantuan dari TNI, target kita
tercapai untuk memperkokoh, mempertahankan, dan menambah produksi
pangan kita," harapnya.
Kerja sama Pemprov Jabar dan TNI ini ditandai dengan nota kesepahaman
(MoU) tentang Peningkatan Produktivitas Hasil Pertanian yang
ditandatangani bersama oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim. Penandatanganan
dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama unsur
Forkopimda se-Jawa Barat dan Banten, di Graha Tirta Siliwangi, Selasa.
Sumber : Kompas.com
optimistis bahwa TNI AD bisa membantu mewujudkan swasembada pangan
dalam tiga tahun ke depan. Jika target itu tidak terwujud, Gatot
berjanji akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai KSAD.
"Apabila dalam waktu tiga tahun tidak bisa swasembada pangan, maka
saya akan mengundurkan diri," ujar Gatot seusai menghadiri silaturahim
KSAD dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) provinsi,
kabupaten, kota, dan komponen masyarakat se-wilayah Jawa Barat dan
Banten, di Graha Tirta Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (13/1/2015).
Janji ini merupakan bentuk komitmen Gatot dalam melaksanakan tugas
Presiden Joko Widodo yang menargetkan bahwa Indonesia berswasembada
pangan dalam waktu 3 tahun. Menurut Gatot, Presiden sudah
memerintahkan semua pihak dalam TNI Angkatan Darat untuk membantu
mewujudkan hal itu.
"Ini perintah Presiden, saya yakin ini sangat mungkin dan pasti bisa," katanya.
Gatot mengatakan, dulu seluruh jajaran Kodam pernah mengikuti kegiatan
pelatihan swasembada pangan di Bone, Sulawesi Selatan.
"Hasilnya sangat signifikan, pada tahun 2008-2014 selalu meningkat.
Target 2 juta ton terlampaui," katanya.
Hasil itu pun menjadi salah satu hal yang membuat pihaknya optimistis
dalam mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
"Kemarin 500 orang hadir untuk membicarakan runtutan swasembada pangan
ini. Nanti pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi di wilayah
masing-masing," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Jawa
Barat saat ini masih menjadi pemasok terbesar taraf nasional untuk
padi. Menurut dia, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan produksi
pangannya dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang
ditargetkan Presiden Jokowi dalam tiga tahun ke depan.
"Selama ini, Jabar jadi pemasok padi terbesar nasional, 18 persen
lebih kurang. Sekarang ditargetkan lebih banyak dari itu. Kami optimis
tambah 1,5 juta ton, target besar sampai 2 juta ton gabah kering
giling," katanya.
Kini, lanjut Heryawan, Pemprov Jabar sedang memperluas lahan sawah,
khususnya di Jabar bagian selatan. Pria yang akrab disapa Aher ini
berharap, dengan dibantu oleh TNI, pihaknya dapat lebih memperkokoh
kedaulatan pangan, khususnya di Jawa Barat.
"Mudah-mudahan dengan kerja sama dan bantuan dari TNI, target kita
tercapai untuk memperkokoh, mempertahankan, dan menambah produksi
pangan kita," harapnya.
Kerja sama Pemprov Jabar dan TNI ini ditandai dengan nota kesepahaman
(MoU) tentang Peningkatan Produktivitas Hasil Pertanian yang
ditandatangani bersama oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim. Penandatanganan
dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama unsur
Forkopimda se-Jawa Barat dan Banten, di Graha Tirta Siliwangi, Selasa.
Sumber : Kompas.com
ConversionConversion EmoticonEmoticon